9 Kesalahan Umum dalam Rekrutmen yang Perlu Dihindari HRD

17 January 2024

-824644.png

Tentunya tidak semua perusahaan dapat berhasil melakukan rekrutmen karyawan, ada berbagai alasan yang dapat mempengaruhi kegagalan tersebut. Berikut adalah kesalahan umum dalam merekrut karyawan.

Seperti yang diketahui bahwa merekrut karyawan memanglah bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dari proses perekrutan ini tentunya setiap perusahaan berharap mendapatkan karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan posisi yang diisi. 

 

Dengan merekrut orang yang tepat tentunya juga dapat berpengaruh terhadap perusahaan. Hal tersebut tentunya karena karyawan memiliki peran penting yang dapat mendorong berkembangnya perusahaan. Tanpa adanya kontribusi karyawan maka akan sulit bagi perusahaan untuk berkumbang. 

 

Namun meskipun demikian tidak semua perusahaan dapat berhasil merekrut karyawan yang tepat. Hal tersebut seringkali terjadi karena kesalahan tertentu yang dapat berpengaruh terhadap proses perekrutan karyawan. Namun apa saja kesalahan yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen? Simak penjelasan dibawah ini!

 

Kesalahan Umum dalam Rekrutmen yang Harus Dihindari

 

1. Tidak Memiliki Rencana Rekrutmen yang Jelas

 

Kesalahan pertama yang umum terjadi dalam proses perekrutan karyawan adalah tidak adanya rencana atau strategi yang yang jelas. Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi jalannya perekrutan karyawan dalam perusahaan tersebut karena tanpa adanya rancangan dan strategi yang jelas dapat menyebabkan kebingungan bahkan nantinya juga dapat menyebabkan rangkaian rekrutmen menjadi berantakan. Sehingga nantinya juga dapat memungkinkan minat kandidat karyawan potensial. 

 

Sehingga untuk mengurangi resiko terjadi kebingungan atau kesalahan yang dapat terjadi dalam proses rekrutmen karyawan maka perusahaan dapat membuat rencana atau strategi yang  jelas terlebih dahulu. Rancangan tersebut dapat mencakup tujuan rekrutmen, kebutuhan posisi, kriteria karyawan, biaya operasional, dan juga jadwal berlangsungnya proses rekrutmen. Tentunya dengan in dapat sangat membantu HR dalam menemukan karyawan yang tepat sesuai dengan harapan yang diinginkan. 


 

2. Job Description yang Tidak Akurat

 

Sebelum mengumumkan informasi lowongan pekerjaan tentunya perusahaan harus membuat detail job deskripsi yang jelas dan akurat agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu dengan mencantumkan job deskripsi yang jelas nantinya juga dapat lebih menarik kandidat yang tepat. Hal tersebut karena kandidat atau pelamar kerja dapat lebih memahami terkait bidang pekerjaan, tugas, tanggung jawab, keterampilan yang diperlukan dan juga persyaratan yang dibutuhkan. Dengan pemahaman tersebut akan dapat mengurangi resiko salah merekrut karyawan. 

 

3. Terlalu Mementingkan Gelar dan Pendidikan dalam Rekrutmen 

 

Saat ini masih banyak perusahaan yang masih menitikberatkan gelar dan pendidikan sebagai syarat kelulusan seleksi kerja. Meskipun gelar dan pendidikan adalah hal yang penting namun dalam dunia kerja pengalaman dan juga keterampilan juga tidak kalah penting untuk menentukan kualitas karyawan. 

 

Jika perusahaan ingin membuka mata akan ada banyak orang yang memiliki pengalaman, keterampilan, dan juga kepribadian berkualitas yang dapat ikut bersaing bersama orang-orang yang memiliki gelar dan pendidikan yang tinggi. Namun jika sebuah perusahaan hanya mau merekrut karyawan yang memiliki gelar dan pendidikan tinggi saja maka perusahan akan sulit mendapatkan karyawan yang diinginkan dengan waktu yang cepat. Dengan terlalu mengedepankan gelar dan pendidikan perusahaan juga dapat melewatkan banyak kandidat potensial. 

 

Agar dapat mendapatkan kandidat yang tepat HRD disini dapat melakukan pemeriksaan latar belakang, riwayat pekerjaan, referensi, dan juga CV pelamar kerja terlebih dahulu. 

 

4. Terlalu Mementingkan Pengalaman Kerja dalam Rekrutmen

 

Selain terlalu mementingkan gelar dan pendidikan banyak perusahan yang hanya mementingkan pengalaman kerja saja. Tidak dapat dipungkiri pengalaman kerja memanglah faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas karyawan dalam bekerja. Namun terlepas dari itu perusahaan juga dapat memberikan kesempatan pada potensi-potensi unggul untuk dapat berkembang bersama perusahaan. 

 

Untuk menilai dan menemukan kandidat yang sesuai perusahaan dapat melakukan seleksi akademi maupun keterampilan pada calon kandidat untuk mengetahui potensi dan kualitas sesungguhnya dari para calon kandidat, sehingga nantinya HRD dapat mengetahui kandidat mana yang paling berpotensi dan memiliki kualitas yang baik untuk mengisi posisi yang ditawarkan. 

 

5. Kurangnya Pengecekan Background Pelamar Kerja 

 

Kesalahan yang juga cukup banyak dilakukan oleh sebagian HRD dalam perusahaan adalah kurangnya pengecekan background pelamar kerja. Sebagian HRD hanya akan melakukan pengecekan CV dan data lainya saja, selain itu umumnya HRD hanya akan mengetahui karakter dan keterampilan karyawan hanya dengan hasil tes dan wawancara saja. Hal tersebutlah yang menyebabkan HRD kurang memahami karakter dan kemampuan karyawan, tentunya hal tersebut juga dapat menyebabkan kesalahan perekrutan karena kurang nyapenilaian pada karyawan. 

 

6.  Menunggu Kandidat Sempurna 

 

Masalah dapat terjadi jika HRD hanya menunggu karyawan yang sempurna, hal tersebut memungkinkan HRD untuk melewatkan kandidat lain yang memenuhi kriteria perusahaan. Untuk menemukan kandidat sempurna merupakan hal yang sulit didapatkan, HRD hanya akan membuang waktu, tenaga, dan juga biaya saja jika menunggu kandidat yang sempurna. Oleh karena itu lebih baik HRD memilih kandidat yang telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang telah dibuat sebelumnya oleh HRD. Nantinya HRD juga dapat memberikan pelatihan pada karyawan agar meningkatkan kualitas mereka menjadi lebih baik. 

 

7. Bersikap Diskriminatif dan Bias  

 

Kesalahan yang banyak dilakukan oleh sebagian perusahaan adalah bersikap bias dan juga diskriminatif. Meskipun banyak dari mereka yang tanpa disadari melakukan hal tersebut, seperti dengan mencoret kandidat karena latar belakangnya, etnis, usia, kelas sosial, dan hal lainya. Dengan melakukan hal tersebut perusahaan juga akan lebih sulit mendapatkan kandidat yang potensial. Untuk mendapatkan kandidat dengan bakat dan keterampilan yang terbaik maka perekrutan harus berjalan dengan adil dan objektif. 

 

8.  Menolak Kandidat yang Overqualified 

 

Meskipun banyak perusahaan berharap mendapatkan karyawan yang memiliki kemampuan tinggi sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan, namun juga tidak jarang karyawan yang menolak kandidat karena kandidat tersebut memiliki kualifikasi yang berlebih dari kualifikasi yang ditentukan perusahaan. Hal tersebut umumnya terjadi karena HRD berpikir bahwa karyawan tersebut hanya ingin coba-coba atau tidak serius yang nantinya akan meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan  yang lebih baik. Sebagian dari perusahaan juga berpendapat karyawan yang overqualified akan sulit diatasi dan diberikan masukan karena merasa paling mengerti bidang yang dikerjakan.

 

Namun kandidat dengan overqualified ini nyatanya akan dapat sangat membantu tim maupun perusahaan untuk semakin berkembang. Oleh karena itu dari pada mempekerjakan karyawan yang kurang memenuhi kualifikasi maka perusahaan lebih baik HRD tetap menerima dan mempertahankan kandidat overqualified tersebut. 

 

9. Tidak Melibatkan Tim Terkait  dalam Mengambil Keputusan 

 

Kesalahan yang selanjutnya adalah tidak melibatkan tim dalam mengambil keputusan. Meskipun merekrut karyawan adalah tugas HRD namun untuk mengambil keputusan HRD juga dapat meminta pendapat dari tim yang nantinya akan bersinggungan atau berhubungan langsung pada calon karyawan tersebut. 

 

Hal tersebut dapat dilakukan agar karyawan lama maupun karyawan baru akan mendapat kekompakan, sehingga nantinya dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. 

 

Kesimpulan 

 

Untuk mendapatkan hasil rekrutmen yang sukses maka HRD juga harus menghindari kesalahan-kesalahan seperti yang telah dijelaskan diatas. Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka HRD juga perlu melakukan monitoring pada seluruh karyawan. Meskipun hal tersebut memerlukan waktu yang cukup lama, namun HRD tetap harus melakukan hal tersebut.  


Disini agar dapat lebih mempermudah kinerja HRD dalam melakukan monitoring karyawan, maka HRD dapat menggunakan aplikasi Presensi by GUGU. Dengan aplikasi Presensi by GUGU yang dilengkapi berbagai fitur canggih HRD dapat melakukan monitoring kapan saja dan dimana saja. Hal tersebut karena aplikasi Presensi dapat melakukan pencatatan laporan kehadiran karyawan, laporan kunjungan izin/cuti, kunjungan sales, laporan lembur, kasbon karyawan hingga perhitungan payroll secara otomatis. Dengan semua kemudahan ini HRD dapat dengan mudah mengelola karyawan dalam perusahaan. Untuk anda yang belum mendaftarkan perusahaan anda pada Presensi by GUGU, yuk segera daftarkan perusahaan anda sekarang juga dan dapatkan uji coba gratis 2 bulan dan 12 bulan!

Artikel Terbaru

Presensi

Kantor

Jl. Khudori No.20b, RW.01, Gadingan, Wates, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55651

Kontak

+628979646346

[email protected]

Tersedia di

android
apple

© 2022. All rights reserved. Copyright Presensi.co.id

InstagramFacebookYoutube